Minggu, 06 November 2016

MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR

     " MASYARAKAT PEDESAAN & PERKOTAAN "





Dibuat Oleh :

Gema Thareq Abdat (52416993)
Kelas 1IA08

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Ibu Sri Hermawati

    KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul "Masyarakat Pedesaan & Masyarakat Perkotaan".
            Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah Saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah Kami susun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

                                    Jakarta,  November 2016

                                     Gema Thareq Abdat



  Latar Belakang
            Pada kali ini saya akan membahas masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.pertama yang harus kita ketahui apa itu Masyarakat?? Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
*Menurut Para Ahli :
1.Menurut Peter. L.Berger adalah suatu bagian-bagian yang membentuk kesatuan hubungan antar manusia yang bersifat luas.
2.Menurut Marx berpendapat bahwa pengertian masyarakat merupakan hubungan ekonomis dalam hal produksi atau konsumsi yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis seperti teknik dan karya.
3. Menurut Robert Maciver menyebut masyarakat adalah suatu sistem hubungan yang ditertibkan.
4. J.L Gillin mengartikan masyarakat sebagai sebuah kelompok manusia yang tersebar yang memiliki kebiasaan (habit), tradisi (tradition), sikap (attitude) dan perasaan persatuan yang sama.
5. Selo Soemardjan  memiliki pendapat masyarakat adalah orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.

   Masyarakat Indonesia merupakan sebuah masyarakat yang majemuk. Kemajemukan tersebut ditandai dengan adanya keragaman suku bangsanya. Pada umumnya di setiap negara dan termasuk di Indonesia, masyarakat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
  Masyarakat kota dan desa keduanya memiliki hubungan simbiosis mutualisme yang mana masyarakat kota sangat bergantung terhadap masyarakat di pedesaan sebagai sumber dari segala bahan dasar terutama dalam hal bahan dasar pangan. Sebaliknya, masyarakat pedesaan pun bergantung terhadap masyarakat  kota akan hasil dari sumber tersebut yang telah diolah dan kemudian dapat dirasakan kembali oleh masyarakat desa.
  Akan tetapi, masyarakat desa di Indonesia sekarang ini justru lebih banyak mendapat tekanan dari masyarakat perkotaan. Hal ini disebabkan oleh masyarakat kota yang telah memasuki sistem kapitalis modern, sementara masyarakat desa tidak mengalami perubahan sistem sosial sehingga dapat mengakibatkan hubungan simbiosis diantara keduanya tidak dapat berjalan dengan baik.
  Selain itu, kota adalah pusat berburu bagi masyarakat desa dalam mencari berbagai mata pencaharian yang mana kota adalah sebagai pusat pemerintahan dan pusat perdagangan. Dengan begitu, dapat memicu ketertarikan masyarakat desa untuk bermigrasi ke kota dan mengakibatkan ketidakseimbangan populasi di setiap daerah serta terjadinya perkembangan yang tidak merata.

v  Rumusan Masalah
1. Apa definisi masyarakat pedesaan?
2. Apa definisi masyarakat perkotaan?
3. Perbedaan dan ciri-ciri masyarakat pedesaan dan perkotan?
4. Faktor apa yang menarik masyarakat pedesaan datang ke kota(urbanisasi)?
5. Akibat dari urbanisasi masyarakat pedesaan ke kota?

        Bab II
   Pembahasan
A. Masyarakat Pedesaan
  Secara awam masyarakat desa sering diartikan sebagai masyarakat tradisional dari masyarakat primitif (sederhana). Namun pandangan tersebut sebetulnya kurang tepat, karena masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah, teritorial tertentu yang disebut desa. Sedangkan masyarakat tradisional adalah masyarakat. yang menguasaan ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana dan belum kompleks. Memang tidak dapat dipungkiri masyarakat desa dinegara sedang berkembang seperti Indonesia, ukurannya terdapat pada masyarakat desa yaitu bersifat tradisional dan hidupnya masih sederhana, karena desa-desa di Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh budaya asing/luar yang dapat mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya.
* Sedangkan menurut para ahli
1. Bambang Utoyo
         Desa adalah tempat sebagian besar penduduk yang bermata pencarian di bidang pertanian dan menghasilkan bahan makanan.
2. Menurut Bintaro,
         Desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
3. S.D. Misra
       Desa adalah suatu kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah pertanian dengan batas-batas tertentu yang luasnya antara 50 – 1.000 are.
* Ciri-ciri masyarakat desa antara lain :
1.Anggota komunitas kecil
2.Hubungan antar individu bersifat kekeluargaan
3.Sistem kepemimpinan informal
4.Ketergantungan terhadap alam tinggi
5.Religius magis artinya sangat baik menjaga lingkungan dan menjaga jarak dengan penciptanya, cara yang ditempuh antara lain melaksanakan ritus pada masa-masa yang dianggap penting misalnya saat kelahiran, khitanan, kematian dan syukuran pada masa panen, bersih desa.

B. Masyarakat Perkotaan :
   Menurut Wirth kota adalah “suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogon kedudukan sosialnya”.
   Masyarakat perkotaan biasanya tidak mencampur adukan antara hal-hal yang bersifat emosional dengan hal-hal yang bersifat rasional.Selain itu, sebagian masyarakat perkotaan hidup dengan pola individualistik dengan tidak menggantungkan dirinya pada bantuan orang lain, sebab masyarakat perkotaan seperti ini biasanya tidak saling mengenal dengan orang-orang di lingkungannya bahkan dengan tetangganya sendiripun tidak saling kenal.
  Tidak hanya pola hidupnya yang individualistik, beberapa anggota masyarakat perkotaan hidup dengan gaya hidup matrealistik  hanya berfokus mengejar kehidupan didunia tanpa memikirkan kehidupannya di akhirat kelak, hal ini berimbas pada sisi spiritual masyarakat perkotaan yang rendah bahkan mungkin ada yang sama sekali tidak memperdulikan lagi hal-hal yang berbau religi.
* Ciri Ciri masyarakat perkotaan antara lain :
1.Di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan
politik dan agama dan sebagainya.
2.Jalan pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
3.Interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi dari pada kepentingan umum.

C. Perbedaan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.
Masyarakat perkotaan dan pedesaan memiliki beberapa perbedaan dalam berbagai hal diantaranya :
a. Jumlah penduduk di desa lebih sedikit daripada di kota.
b.Masyarakat pedesaan bersifat homogen sedangkan masyarakat perkotaan bersifat heterogen.
c.Mata pencarian masyarakat perkotaan lebih berfariasi dibandingkan mata pencarian masyarakat pedesaan yang cenderung seragam.
d.Corak kehidupan sosial masyarakat pedesaan jauh lebih berwarna dibandingkan masyarakat perkotaan.
e.Mobilitas  masyarakat perkotaan jauh lebih tinggi daripada masyarakat pedesaan.
f.Masyarakat pedesaan jauh lebih bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitar di bandingkan masyarakat perkotaan.


D. Urbanisasi
            Urbanisasi adalah suatu fenomena gerakan penduduk dari wilayah agraris (desa) ke wilayah industri (kota). Urbanisasi hampir terjadi di seluruh negara dan menjadi gejala yang global dan lumrah terjadi.
Di Indonesia urbanisasi mulai meningkat di era setelah kemerdekaan dengan munculnya pembangunan kota-kota besar khususnya di Pulau Jawa. Ada 2 faktor yang melandasi terjadi pola gerakan urbanisasi ini yaitu faktor penarik (pull factors) dan faktor pendorong (push factors).

v Faktor Penarik
            Kota sebagai suatu wilayah industri dan pusat pelayanan jasa tentunya memberikan magnet tersendiri bagi masyarakat desa untuk hijrah dan mencari peruntungan. Beberapa hal yang menarik dari kota sehingga banyak orang rela meninggalkan desanya antara lain:
1.Upah kerja di kota lebih tinggi
2.Kota banyak menyediakan lapangan pekerjaan mulai dari tenaga kasar hingga profesional
3.Fasilitas pelayanan sosial mudah didapatkan seperti pendidikan, kesehatan, perbelanjaan
4.Kota memiliki gaya hidup relatif bebas dibanding desa
5.Sarana transportasi mudah didapat

v Faktor Pendorong
Faktor pendorong berkaitan dengan kondisi di desa yang mengakibatkan masyarakatnya ingin pergi meninggalkan desa seperti :
1.Kurangnya lapangan kerja
2.Upah di desa relatif rendah Contohnya adalah Warteg di daerah Jakarta perhari kira kira mendapatkan 500 ribu.sedangkan di Tegal sekitarnya kira kira 250 perhari.
3.Tidak tersedianya fasilitas pelayanan sosial di desa
4.Adat istiadat desa sangat mengekang dan membuat masyarakat tidak berkembang
5.Motif ingin mencari pengalaman



E. Dampak Urbanisasi
a) Dampak Negatif Urbanisasi Bagi Desa
1.         Produktivitas desa menjadi rendah karena penduduk yang tinggal di desa kebanyakan orang-orang tua. Para pemudanya biasanya lebih senang tinggal di kota.
2.         Tenaga terampil di desa berkurang dengan berpindahnya tenaga berpendidikan dan terampil ke kota.
3.         Umumnya orang-orang desa yang berurbanisasi ke kota yang melanjutkan pendidikan enggan kembali sehingga desa kekurangan tenaga terdidik.

b) Dampak Negatif Urbanisasi Bagi Kota
1.         Mendorong terjadinya kemacetan lalu lintas.
2.         Mendorong meningkatnya harga lahan di kota sehingga sulit dijangkau oleh masyarakat kecil.
3.         Banyaknya yang tinggal di kota menyebabkan persediaan tenaga kerja lebih besar daripada kesempatan kerja sehingga terjadilah pengangguran.
4.         Banyaknya pengangguran dapat mendorong meningkatnya kriminalitas.
5.         Padatnya penduduk di kota menyebabkan timbulnya permukimanpermukiman kumuh.













                                             BAB 3
                                          PENUTUP
v Kesimpulan :
    Masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah dan mempunyai hubungan yang erat serta perasaan yang sama terhadap adat kebiasaan yang ada dan menunjukkan adanya kekeluargaan, seperti gotong royong dan tolong-menolong. Masyarakat pedesaan mencari mata pencaharian dengan cara bertani di sawah atau di ladang, di desa belum mengenal teknologi canggih yang telah ada di zaman modern.
   Sedangkan masyarakat perkotaan merupakan suatu himpunan penduduk yang bertempat tinggal di dalam pusat kegiatan ekonomi, pemerintahan kesenian, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Masyarakat kota mencari mata pencahariannya rata-rata menggunakan tekhnologi yang canggih, seperti menggunakan tenaga mesin, komputer dan lain-lain.
  Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur¬mayur, daging dan ikan.Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis¬jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek¬proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia. Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi.

v  Saran :
   Pembangunan Wilayah perkotaan seharusnya berbanding lurus dengan pengembangan wilayah desa yang berpengaruh besar terhadap pembangunan kota.Kurangnya sumber daya manusia yang produktif akibat urbanisasi dari desa ke kota untuk mengadu nasib di kota.Pemerintah harus lebih fokus terhadap perkembangan dan pembangunan di desa agar tidak terjadi lagi urbanisasi dari desa ke kota.





                                          DAFTAR PUSTAKA


Tugas Softskill 3

Pengantar Komputasi Modern Analisis Jurnal " Komputasi Paralel untuk Pengolahan Prestasi Akademik Mahasiswa " Nama  : ...